“Pak Eddy,
Perkenalkan sy Tuty yg memprakarsai kopdar Rapensi jabodetabek, mhn ijin tgl 11 pak Eddy berkenan utk ada sepatah kata dr perwakilan radio Rapensi (Radio Pensiunan). “
Itu bunyi (copas) pesan yang masuk ke handphone saya tanggal 23 Mei 2023. Dari Bu Tuty. Itu pula awal pertama saya berkomunikasi dan kemudian kami berkenalan lanjut diskusi. Diskusi jalannya pertemuan para pendengar Radio Pensiunan se-Jabotabek dan kemudian diskusi-diskusi rencana dan perkembangan radio ini. Saya surprise itu waktu sebab ketika saya mengajak rapat terkait gagasan Kopi Darat (Kopdar) dijawab Bu Tuty, kami sudah rapat dan semuanya sudah siap. Sejenak saya terpaku. Tidak saya duga para pendengar Radio Pensiunan ternyata serius menerima kehadiran siaran yang saya gagas dan kemudian mengudara tanggal 4 Januari.
Kameramen RCTI saat mengambil gambar Ibu Tutie Haryati siaran di
Radio Pensiunan, 10 September 2023
Karena kesibukan saya mengurus Radio Pensiunan, saat itu pembangunan studio, merancang program acara bersama tim, dan sebagainya, maka saya tidak tau bahwa pendengar sudah bergerak. Saya membaca sepintas usulan pertemuan. Tetapi saya tidak menduga hal itu dilakukan dengan seksama dan dalam tempo cepat. Saya sampai sekarang belum sempat tau, bagaimana Ibu Tuty mengajak menjadi panitia, seperti Mbak Asmi dari Sukabumi, Mas Budut dari Cibinong, Mas Hendro dari Cibubur, dan lainnya saya tidak ingat.
Singkat cerita berlangsunglah Kopdar Pendengar Radio Pensiunan se-Jabodetabek di Restoran Gudeg Kendil tanggal 11 Juni 2023. Meriah. Hiburan full band, Merdeka Band pimpinan Mas Hendro menambah hidupnya suasana pertemuan. Ibu Tuty membuka acara, kemudian saya didaulat bicara juga. Meskipun diawal masuk restoran Gudeg Kendil, baik pemain band, maupun saya yang mempersiapkan siaran langsung, terganggu dengan manajemen resto yang tidak profesional, tetapi acara berlangsung dengan menyenangkan. “Biarkan acara berjalan lancar, nanti macam-macam, tagihan kasih ke saya,” kata Bu Tuty kepada managemen restoran yang agak melenceng dari kesepakatan.
Sekitar 60 orang pendengar Radio Pensiunan hadir. Menariknya, di antara mereka tidak saling kenal. Tetapi di lokasi Kopdar mereka semua seakan sudah kenal lama. Mereka hadir karena tertarik dengan info bahwa para pendengar Radio Pensiunan akan Kopdar. Para pensiunan yang hadir bersenda gurau, bernyanyi, bercerita satu dengan yang lain dan saling membuat janji ketemuan lagi. Saya lihat Ibu Tuty sebagai penggagas pertemuan cukup senang. Belakangan saya baru tau rupanya Bu Tuty pakar Manusia Lanjut Usia (Lansia) sekaligus Ketua Pensiunan Karyawan Depsos se-Indonesia. Dengan demikian Ibu Tuty paham apa yang dirasakan dan diinginkan para Lansia dan itu sama dengan pensiunan.
Kembali saya disibukan, selain mengejar penyelesaian studio Radio Pensiunan, ada kegiatan lain juga menyelesaikan sekripsi kuliah. Namun saya sesekali monitor aktivitas pendengar Radio Pensiunan. Mereka tidak henti berkumpul, tentu dengan Bu Tuty. Sayang saya tidak bisa ambil bagian. Sampai kembali bisa berkumpul lagi dengan Bu Tuty di Pertemuan Pendengar Radio Pensiunan di Yogyakarta.
Sebelum bertemu di Yogya, sebetulnya saya sempat bertemu Bu Tuty di Studio The New You Institut. Bu Tuty saya undang untuk tamu dalam acara Spirit Pensiunan dengan dua pembicara lain DR. Zukfikar dan Poempida, Phd. Obrolan yang menarik, Bu Tuty bercerita perjalan hidup dan karirnya. Begitu inspiratif sampai dua nara sumber lainnya terpana. Tapi saya tidak banyak bisa ngobrol dengan Bu Tuty karena beliau harus segera terbang ke Yogyakarta.
Hadir di Studio
Meskipun jarang bertemu muka tetapi kami rutin berkirim pesan. Bahasan dalam pesan adalah bagaimana Radio Pensiunan harus tetap mengudara menemani para Lansia. Berbagai rencana dan program kami bahas sampai harus bahas di kantornya kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Lina yang menangani marketing Radio Pensiunan mengabarkan akan diskusi dengan Bu Tuty, mohon saya ikut. Lina sudah pula mengontak Andri di Bandung yg menangani data pendengar dan program Radio Pensiunan untuk hadir. Saya menyarankan di Studio Radio Pensiunan saja namun Bu Tuty berharap kami ke kantornya saja.
Pagi itu, di kantornya yang cukup. Luas dengan kedai kopi di halamannya kami melakukan diskusi. Bu Tuty mengarahkan Lina ke sana ke sini bertemu para pengambil keputusan di beberapa departemen dan yayasan terkait Lansia. Kami menyantap menu masakan padang untuk makan siang hari itu. “Kalau teman-teman Radio Pensiunan ingin rapat silakan di ruangan saya ini. Urusan makan dan kopi tidak usah dipikirkan,” begitu pesannya.
Apa yang dilakukan Bu Tuty membuat saya terharu. Dalam kondisi harus memikirkan kelangsungan siaran Radio Pensiunan, harus tetap mengudara, Bu Tuty hadir menyemangati saya dan teman-teman. Saya merasa ada teman diskusi atau tukar pikiran dalam mengelola Radio Pensiunan, selain kru tetap.
Pertemuan terus. Meskipun baru pulang dari pertemuan di Yogyakarta, tetapi Pendengar Radio Pensiunan Jabotabek tidak pernah stop. Jeda sebentar, sudah kumpul lagi. Kali ini pertemuan di Kampung Kecil, Cinere, Jakarta Selatan tanggal 13 Agustus 2023. Lagi-lagi karena saya harus edit rekaman talkshow di media politik, maka saya izin telat datang. Usai acara, dimotori Bu Tuty, sebagian pendengar yang hadir tidak langsung pulang, tetapi menuju Studio Radio Pensiunan di Pamulang. Bangunan studio yang belum sepenuhnya jadi itu, menjadi riuh. Minggu yang biasanya sepi kini ramai.
Kali kedua Bu Tuty hadir di Studio Radio Pensiunan pada 3 September. Awalnya, ada pendengar Radio Pensiunan, Rara dan Puspa mohon izin bisa ketemu saya untuk mendiskusikan buku karya mereka Bunga Bicara. Saya tidak menduga ternyata banyak pendengar lainnya hadir. Bahkan Oma Wiek membawa makan siang banyak. Tiba-tiba Bu Tuty datang. “Kalian nggak ajak saya, ya?” kata Bu Tuty. Kami tergelak ketawa seraya minta maaf. Tidak mengundang karena tidak ingin mengganggu istirahat beliau.
Saya tidak menyiakan kebersamaan hari minggu siang itu, langsung mendaulat Ibu Tuty, mantan penyiar Radio Kamajaya untuk siaran. Maka Bu Tuty langsung siaran. Tanya jawab kepada para pendengar lainnya secara langsung.
Kebahagiaan tampak pada wajah Bu Tuty usai siaran. Boleh jadi lama tidak berada di depan mic radio siaran, lama tidak menikmati kursi penyiar, lama tidak dalam studio radio. Bagaimanapun dunia siaran adalah candu bagi seorang penyiar seperti Bu Tuty. “Saya mau siaran rutin lagi,” kata Bu Tuty.
Siap Siaran
Keinginan Bu Tuty untuk siaran saya sambut dengan senang karena akan ada penyiar senior seusia pendenga Radio Pensiunan. Klop. Maka setelah diskusi dengan Andri konsep acara diputuskan operator studio Angga akan menemani Bu Tuty siaran pada Kamis pagi. Pengambilan suara pun dilakukan untuk promosi acara yang disepakati mulai tanggal 21 September 2023. “Bantu saya bangun ruang studio di rumah, biar bisa siaran dari rumah. Saya mau beli alat yang sama dengan studio,” katanya.
Tanggal 10 September 2023 Bu Tuty sudah hadir di Studio Radio Pensiunan tepat waktu pukul 10.00. Pagi itu Bu Tuty dijadwalkan menjadi penyiar untuk pengambilan gambar kru RCTI. Media RCTI meliput Radio Pensiunan dan Bu Tuty sebagai penyiarnya. Proses pengambilan gambar berjalan lancar. Beritanya ditayangkan tanggal 16 September 2023 atau sepekan menjelang jadwal Bu Tuty siaran di Radio Peristiwa dalam Program Hotline Pensiunan.
Tanggal 19 September 2023 saya dapat info dari istriku, Asih yang main ke rumah Oma Wiek bahwa Ibu Tuty sakit. Esoknya, pagi, kontak Bu Tuty menanyakan ke beliau, sakit apa? Dijawab, ini sedang menunggu ruang rawat semua penuh. Saya mendoakan beliau segera sehat. Tapi Bu Tuty bilang, besok akan tetap siaran. Tentu saya tidak setuju. Istirahat dulu sampai pulih baru siaran. Malamnya siaran Obrolan Pensiunan tentang Alzheimer, Bu Tuty masih kontak saya mengarahkan dan mencarikan nara sumber bicara tentang Alzheimer. Bu Tuty kirim Pak Mikael pakar Alzheimer dari Alzheimer Indonesia.
Selama sakit saya mencoba berkontak dengan Bu Tuty. Tentu tidak sering karena khawatir mengganggu istirahatnya. Terakhir saya kontak Kamis dan beliau menjelaskan masuk Abdi Waluyo. Minggu pagi menjelang siang, tanggal 1 Oktober 2023, semua Pendengar Radio Pensiunan dikejutkan dengan berita Ibu Tuty wafat! Amat sangat saya terkejut!
Sosok Inspiratif itu telah tiada. Kepergiannya yang ditangisi banyak orang, pertanda beliau Orang Baik. Saya sendiri bersaksi, Bu Tuty orang baik. Sosok teman penuh perhatian kepada banyak orang dan ringan tangan. Radio Pensiunan kehilangan seorang penyiar dan pendengar loyal, sekaligus pemersatu tali persahabatan para pensiunan di Radio Pensiunan.
Semoga Bu Tuty tidur dalam mimpi indah di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Mimpi dengan lagu-lagu indah dari Radio Pensiunan. “Saya suka lagu Angsa Putih,” katanya, suatu hari mengacu pada lagu yang dibawakan penyanyi Anna Manthovani dekade 60-an. https://youtu.be/MB5RIExCHu8?si=3MQgBJuikjGCo2BG
Selamat Jalan, Bu.
Pamulang, 3 Okt 23